SENSASI DAN PERSEPSI
Dosen Pengampu :
PSIKOLOGI UMUM
MAKALAH SENSASI DAN PERSEPSI
DISUSUN
OLEH :
SINDY CLOUDYA (1971041078)
KELAS
G
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
FAKULTAS PSIKOLOGI
2019
KATA
PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi
wabarakatuh
Segala puji bagi Allah SWT yang telah
memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk
menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah
curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan
syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah
SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal
pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai
tugas dari mata kuliah Psikologi Umum dengan judul “Sensasi dan
Persepsi”.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta
kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari
pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah
yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah
ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Demikian,
semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.
Makassar,
10 September 2019
Penulis
A. Pendahuluan
Kehidupan berawal dari ketika individu
dilahirkan, sejak itulah setiap individu dapat secara langsung berhubungan
dengan dunia sekitarnya. Mulai saat itu individu akan menerima stimulus dari
lingkungannya. Manusia akan selalu menerima rangsang atau stimulus dari
lingkungannya. Namun ini tidak berarti bahwa stimulus juga dapat berasal dari
luar individu itu, sebab individu juga dapat berasal dari dalam diri individu
itu sendiri. Stimulus ini berkaitan dengan sensasi dan persepsi.
Dalam proses penerimaan stimulus, alat indera
merupakan faktor yang menentukan, karena setiap stimulus yang kita terima dari
luar diri kita akan ditangkap oleh alat indera kita. Untuk melakukan sensasi
dan persepsi tidaklah timbul begitu saja, ada tahapan-tahapan atau proses
tertentu yang harus dilalui oleh seseorang untuk bisa berpersepsi.
B. Pembahasan
1. Sensation (sensasi)
Sensasi
adalah proses menangkap stimulus (energi) oleh reseptor (panca indera).
Contohnya seperti mata & telinga.
Transduksi
: Energi>E1>E2>E3 (Berubah)
·
Distal Stimuli > Energi yang ada diluar
·
Proksimal Stimuli > Energi yang ada didalam
Sensation Basic Principles
·
Psychophysics : Ilmu yang mempelajari
tentang hubungan antara Fisik dan Psikis.
e.g. Light - Brightness Presure - weight
Sound - Volume Taste - sweetness
Sensation Threshold
·
Absolute Threshold (Ambang Absolut)
Ø Stimulus
minimum yang di butuhkan untuk mendeteksi 50% partikel stimulus.
·
Difference Threshold (Perbedaan Ambang)
Ø Perbedaan
minimum yang dapat dideteksi oleh seseorang diantara dua rangsangan separuh
waktu (50%)
Ø Just
noticeable difference (JND).
·
Signal Detection Theory
Ø Prediksi
bagaimana dan kapan mendeteksi presensi stimuli asli (Signal) dan suara
mengganggu (Noise)
Ø Asumsi
: Tidak ada absolute threshold
Ø Deteksi
tergantung masing-masing individu atau orang, e.g
experience,expectation,motivation,level of fatigue
Signal Detection Theory
Forced
choice :
Four
possible outcomes.
Example: Doctor Responds Doctor Responds
HIT
|
MISS
|
FALSE
ALARM
|
CORRECT
REJECT
|
“Yes” “No”
TUMOR PRESENT
|
TUMOR ABSENT
|
·
Subliminal: Stimuli dibawah ambang yang
masih dapat dirasakan
·
Weber’s Law: “Agar dua stimuli dapat
dirasakan, kedua rangsangan harus berbeda dengan presentase minimum yang
konstan.
·
Sensory adaptasi: Berkurangnya
sensitivitas sebagai akibat dari stimulasi yang konstan.
Mata-Penglihatan
Anatomy of the eye
Keterangan:
·
Kornea : Jalan masuk cahaya
·
Iris : Mengatur sejumlah cahaya yang masuk
ke mata
·
Pupil : Otot pada mata yang bisa mengecil
dan membesar
·
Lensa : Membantu memasukkan cahaya dan
gambar pada retina
·
Retina dan Saraf optik : Jaringan yang
peka terhadap cahaya. Sel di retina mengubah cahaya masuk menjadi impuls
listrik, dan dibawa oleh saraf optik ke otak.
·
Fovea : banyak mengandung sel reseptor
sehingga peka terhadap rangsangan cahaya
·
Bintik Buta (Blind Spot) : Tidak
mengandung sel reseptor sehingga tidak peka terhadap rangsangan cahaya.
Telinga-Pendengaran
2. Perception (persepsi)
Persepsi
adalah pengalaman sensoris yang bermakna setelah otak menggabungkan dan
mengklasifikasikan ratusan sensasi.
Persepsi juga bisa dikatakan sebagai hasil interpretasi terhadap
rangsang-rangsang yang diterima. Rangsangan yang diterima tersebut disadari dan
dimengerti.
a. FORM PERCEPTION
Suatu
benda dapat diidentifikasi atau dikenali oleh manusia karena persepsi
bentuknya. Walaupun tentu saja kita masih dapat mengenalinya melalui warna
maupun ukurannya, namun bentuk dari benda atau objek itulah yang menjadi
peranan besar untuk dapat dilihat dan dikenali.
Importance of Features
Contohnya, kita dapat
mengenali objek berwarna biru sebagai kotak,
meskipun ia tertutupi/tersembunyi oleh lingkaran berwana merah. Seperti pada gambar disamping.
Fitur dapat dikatakan
memiliki peranan utama dalam mengenali suatu objek. Seperti contoh disamping,
bahwa kenyataannya kita tidak memilih untuk melihat lingkaran, tetapi kotak
yang tidak sempurna.
Disamping itu, objek yang
dapat kita kenali pun masih terdapat lebih banyak variasi lagi. Kita memiliki
banyak sekali objek di sekitar kita, namun kita tetap dapat mengenalinya. Inilah
yang dinamakan Theory of Recognition.
Importance of Organization
Sebagai contoh, kita dapat melihat gambar
disamping sebagai gambar dari seorang laki-laki yang mengenakan kaca mata hitam
dan baju bergaris-garis. Namun, mengapa kita tidak secara eksplisit juga memerhatikan
gambar bayangan dari pohon atau latar belakang dari gambar tersebut? Itu
disebabkan karena kita menganggap bahwa gambar bayangan tersebut tidak terlalu
dapat ditafsirkan dengan jelas, sehingga memudahkan kita untuk menentukan objek
utama/penting dalam gambar tersebut menurut pandangan kita.
Perceptual Parsing
Pada gambar diatas,
terlihat bahwa objek nomor 2 (apel) tampak menyatu dengan objek nomor 5 (bagian
lain apel), meskipun keduanya terpisah oleh objek nomor 4 (pisang). Kemudian
objek nomor 2 tidak sama dengan objek nomor 1 (anggur), meskipun kedua warnanya
sama. Potongan apel yang berada dibelakang pisang memang adalah sama, karena
keduanya entah bagaimana tampak merupakan satu kesatuan dibandingkan dua objek
yang berbeda. Saling mencocokkan model atau objek yang satu dengan yang lainnya
inilah disebut dengan label parsing.
Gestalt
psychology, ialah sebuah teori yang menyatakan bahwa
pengorganisasian adalah sebuah bagian penting dalam fitur yang terdapat dalam
proses mental. Kita juga paham bahwa fitur-fitur input visual saling berkaitan
satu sama lain, dan identitas atau bentuk pengenalannya tergantung pada
hubungannya.
Dan gestalt psychology
menggambarkan beberapa aspek dari pengorganisasian tersebut serta cara untuk
mengindentifikasi beberapa prinsipnya. Salah satu prinsipnya adalah adalah
penguraian input yang masuk, jelasnya lagi bahwa input yang masuk akan
dipisah-pisahkan sehingga menjadi potongan objek tersendiri. Barulah kemudian
dapat dihubungkan antara potongan objek dengan potongan lainnya, sehingga
menjadi objek yang dapat dikenali.
Ø Hukum
Kesamaan (similarity)
Benda-benda yang serupa dalam satu karakteristik baik
berupa warna, bentuk, dan ukuran cenderung dipersepsikan sebagai satu kelompok
yang sama.
Ø Hukum
Kedekatan (proximity)
Apabila
benda-benda saling berdekatan satu sama lain, mereka cenderung dianggap sebagai
suatu kesatuan atau kelompok.
Ø Hukum
Kesinambungan (continuity)
Garis
dan pola cenderung dipersepsikan sebagai sesuatu yang berkesinambungan dalam
waktu dan ruang.
Ø Hukum
Bentuk-Bentuk Tertutup (closure)
Bentuk-bentuk
yang telah kita kenal, walau hanya Nampak sebagian atau terlihat sebagai
sesuatu yang tidak sempurna, cenderung kita lihat sebagai sesuatu yang
sempurna.
Figure-Ground
Pada awalnya kita tidak membutuhkan
fitur yang dapat mengenali huruf. Namun pada saat kita mulai memperhatikan
bagian yang berwarna putih dan bukan yang berwarna biru, maka disitulah kita
akan mengenali sebuah kata yang tersusuan dari beberapa huruf. Jadi pada
dasarnya cara kita mengidentifikasi suatu objek tegantung pada langkah awal
dari bagaimana kita harus mengatur gambarnya.
b.
NETWORK MODELS OF PERCEPTION
Feature Net
Model pengenalan pola
yang melibatkan jaringan detektor dan memiliki fitur detektor sebagai titik
awalnya
Pada ilustrasi diaatas,
dapat kita lihat susunan dan proses pengenalan kata, hal ini juga berlakuka
pada pengenalan objek. Pada tingkatan yang paling bawah terdapat feature detectors yang merespon terdahap
bentuk horizontal maupun vertikal, dsb. Kemudian tingkat selanjutnya ada
pendeteksi yang merespon terhadap kombinasi dari fitur yang lebih sederhana.
Pendeteksi pada tingkat kedua ini pada dasarnya tidak harus mengidentifikasi
bentuk huruf secara langsung karena mereka akan dipicu oleh aktivitas awalnya.
Model pendeteksi
berdasarkan tingkatan ini disebut dengan feature net atau jaringan fitur
karena melibatkan jaringan detektor pada tiap tingkatannya.
Visual Search
Ini adalah semacam tugas
yang dimana partisipan harus menentukan apakah ada sebuah objek tertentu yang
terdapat dalam bidang rangsangan.
Pada gambar (A), kita
dapat secara langsung mengenali objek vertikal, karena bentuknya yang
satu-satunya berbeda dengan yang lain. Kemudian pada gambar (B), kita dapat
mengenali satu objek yang berwarna hijau diantara garis lain yang berwarna
merah. Dan pada gambar (C), kita dapat mengenali sat objek yang vertikal
berwarna merah, namun hal tersebut membutuhkan waktu yang lebih lama dari
sebelumnya karena terdapat kombinasi antara fiturnya.
Top Down & Bottom Up
c.
CONSTANCY PERCEPTION
Persepsi konstansi artinya cara kita
mempersepsikan sesuatu akan tetap sama meski gambaran yang ada di retina dan
iluminasi berubah.
1. Shape
and Size Constancy
2. Shape Constancy
3. Perceptual Size – Unconcious Inference
4. Perceptual Size
5. Size Constancy
6. Lightness Constancy
7. Color Constancy
8. Impossible Figure
d. DEPTH PERCEPTION
1. Binocular
Cues
· Disparitas
retina yakni perbedaan dalam posisi jelas suatu objek seperti yang terlihat
oleh retina kiri dan kanan.
· Konvergensi
mata yakni sejauh mana mata yang berubah untuk objek yang lebih dekat.
2. Monocular
Cues
· Ukuran
objek yang artinya hal-hal lain dianggap sama, objek di dekatnya menghasilkan
gambar yang lebih besar daripada yang jauh.
· Perspektif
linear yakni ketika garis paralel membentang ke suatu arah dan garis itu
semakin dekat dan berdekatan.
· Detail
artinya kita bisa melihat objek dari jarak jauh secara dekat ketika kita
memperhatikannya.
· Interposisi
yakni adanya objek terdekat yang menjadi hambatan ketika kita sedang melihat
objek yang lebih jauh.
· Gradien
tekstur yakni penampakan benda yang terlihat sepaket atau sama.
· Bayangan
digunakan untuk membantu mengukur pandangan kita terhadap objek yang lebih
jauh.
· Akomodasi
yang artinya berubah bentuk. Dalam hal ini, lensa mata fokus pada objek
terdekat dan otak mendeteksi perubahan itu dengan menyimpulkan jarak dari suatu
objek.
· Motion
Parallax yakni perbedaan kecepatan pergerakan gambar pada retina saat sedang
bepergian.
· Ukuran
relatif yakni jika dua objek memiliki ukuran yang sama, yang diperhatikan ialah
objek gambar retina yang lebih kecil untuk menjauh.
e.
MOTION
PERCEPTION
1. Detektor
gerak, yakni sel-sel di korteks visual yang sensitif terhadap gambar bergerak
ke arah tertentu di retina.
2. Gerakan
nyata (Apparent movement)
3. Gerakan
mata (Eye movement)
4. Gerakan
yang diinduksi (Induced motion),
yakni gerakan yang dirasakan dari stimulus stasioner, biasanya disebabkan oleh
pergerakan kerangka di sekitarnya atau objek di sekitarnya.
5. Set
perseptual, kecenderungan mental untuk memahami satu hal dan bukan hal lain.
Apa yang anda lihat di gambar tengah dipengaruhi oleh gambar mengapit.
6. Konteks
budaya, konteks yang ditanamkan oleh budaya juga mengubah persepsi.
C.
PENUTUP
1.
Kesimpulan
Dari penjelasan mengenai sensasi dan
persepsi kita dapat mengetahui bahwa sensasi merupakan kesadaran pertama kita
pada stimulus eksternal sedangkan persepsi merupakan pengalaman sensorik
bermakna yang dihasilkan setelah otak menggabungkan dan mengorganisasikan
ratusan sensasi. Sensasi sangat berkaitan dengan proses indrawi, sedangkan
persepsi berkaitan dengan impuls saraf di otak.
2.
Saran
Sebelum penyusunan
makalah ini dilakukan, ada baiknya jika semua mahasiswa mengerti pada materi
yang terkait dengan sensasi dan persepsi. Adapun cara efektif yang dilakukan
yakni dengan mempraktikkannya secara langsung dan berkelanjutan. Hal ini
bertujuan agar materi terkait sensasi dan persepsi dapat dipahami oleh
mahasiswa. Setelah mahasiswa mengerti, barulah makalah ini dijadikan sebagai
referensi untuk mengulang kembali materi terkait sensasi dan persepsi dalam
bahasa yang lebih mudah dipahami dan dimengerti.
DAFTAR
PUSTAKA
Wade,Carol. 2008.
Psikologi Edisi Kesembilan Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Gleitman, H. Gross, J. Reisberg,
D. 2010. Psycholgy. Eight Edition. W. W. Norton & Company
Myers, D. DeWall, C.
2017. Psychology, Twelve Edition. Worth Pubisher.
Komentar
Posting Komentar