ATENSI

ATENSI DAN KESADARAN

Hakikat Atensi dan Kesadaran

Atensi adalah cara kita secara aktif memproses sejumlah informasi yang tebatas dari sejumlah besar informasi yang disediakan oleh indra, memori yang tersimpan, dan oleh proses-proses kognitif yang lain.
Atensi mencakup proses-proses sadar maupun bawah sadar → proses sadar relative lebih mudah dipelajari, sementara proses bawah sadar lebih sulit karena tidak disadari oleh individu.

Kesadaran mencakup perasaan tentang apa yang disadari maupun isinya, yang bisa kita gunakan untuk memfokuskan atensi. Oleh karena itulah atensi dan kesadaran membentuk dua system operasi yang kesannya tumpang tindih.

Dahulu psikolog yakin atensi sama dengan kesadaran, namun sekarang mereka menemukan bahwa sejumlah pemrosesan atensi yang aktif terhadap pemrosesan indrawi, informasi yang diingat-ingat dan informasi kognitif, bisa berjalan diluar kesadaran kita.

Atensi yang disadari mengandung 3 tujuan bagi kognisi, yaitu :
1. Atensi membantu pemonitoran interaksi-interaksi kita dengan lingkungan. Melalui pemonitoran kita mempertahankan kesadaran tentang seberapa baiknya kita beradaptasi dengan lingkungan kita.
2. Atensi membantu mengaitkan kita dengan masa lalu (memory) dan masa kini (pencerapan), memberikan kita pemahaman tentang kontinuitas pengalaman.
3. Atensi membantu kita mengontrol dan merencanakan tindakan-tindakan ke depan.

Pemrosesan Ambang Sadar
Beberapa informasi yang berada diluar kesadaran alam bawah sadar masih dapat diakses alam sadar, minimal proses-proses kognitifnya.informasi bagi pemrosesan kognitif yang letaknya diluar kesadaran alam sadar ini bertempat di wilayah yang disebut ambang sadar.

Informasi ambang sadar mencakup memori-memori yang tersimpan namun tidak digunakan setiap waktu kecuali dibutuhkan.

Informasi ambang sadar juga mencakup informasi pencerapan indrawi.

Pertandaan / priming terjadi ketika pengenalan terhadap stimuli tertentu dipengaruhi oleh presentasi sebelumnya dari stimuli yang sama atau mirip
Fenomena di ujung lidah adalah fenomena ketika kita mengalami kesulitan menarik informasi ambang sadar menuju kesadaran alam sadar.

Persepsi ambang sadar juga bisa ditemukan pada orang yang mengalami lesi di wilayah korteks visual. Biasanya pasien mengalami kondisi seperti kebutaan diarea korteks tertentu terluka. Namun begitu, mereka masih bisa menunjukkan fenomena penglihatan membuta yaitu sebuah kondisi yang penderita masih memiliki jejak keampuan mempersepsi secara visual padahal area-area korteks visualnya mengalami kebutaan dan masih bisa merespon stimuli visual meskipun tidak  memahami apa yang dipersepsinya.

Proses-proses Terkontrol versus Otomatis
Proses-proses terkontrol
Bisa diakses oleh kendali kesadaran bahkan mensyaratkan control kesadaran itu sendiri
Proses-proses ini dilakukan secara berkala.
Muncul secara berurutan, satu langkah pada satu waktu.

Proses-proses Otomatis
Tidak melibatkan control kesadaran sedikitpun.
Umumnya proses ini dilakukan tanpa campur tangan kesadaran alam sadar
Walaupun demikian anda dapat menyadari kalau anda sedang melakukan hal tersebut.

Ciri-ciri proses-proses otomatis
• Tersembunyi dari alam sadar
• Tidak intensional
• Hanya menghabiskan sedikit sumber daya atensi

Konsep alternative
Proses-proses antara yang sepenuhnya terkontrol dengan yang sepenuhnya otomatis merupakan kontinum

Pada suatu waktu, aktivitas terkontrol yang telah terhabituasi dapat menjadi proses otomatis

Otomatisasi : adalah proses yang didalamnya terjadi perubahan prosedur tindakan berubah dari sangat disadari menjadi relative otomatis.

Analisis yang mendalam terhadap kesalahan-kesalahan manusiawi dalam proses otomatis dan terkontrol menemukan bahwa kesalahan bisa diklasifikasikan menjadi dua :
1. Kekeliruaan (mistakes) yaitu kesalahan memilih suatu sasaran atau cara untuk mencapainya, biasanya melibatkan kesalahan didalam proses-proses terkontrol yang disengaja.
2. Kealpaan (slips) yaitu kesalahan melakukan cara yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan, biasanya kesalahan dalam proses-proses otomatis.

Umumnya kealpaan muncul saat kondisi:
• Kita keluar dari proses-proses rutin dan otomatis untuk melakukan proses-proses intensional terkontrol yang tidak tepat.
• Proses-proses otamatis kita mengalami penginterupsian. Interupsi biasanya merupakan hasil dari kejadian atau data eksternal, namun terkadang juga hasil dari kejadian internal, seperti pikiran yang teralihkan.

Berikut ini jenis-jenis kealpaan yang berkaitan dengan proses-proses otomatis.
• Kesalahan menangkap ( captureerrors)
•Terlupa (omission)
• Mengulang (perseverations)
• Kesalahan deskripsi (description errors)
• Kesalahan data (data driven errors)
• Kesalahan aktivasi asosiatif (associative activation errors)
• Kesalahan karena hilangnya aktivasi (loss of activation errors)

Habituasi dan Adaptasi
 Habituasi adalah kondisi dimana kita menjadi terbiasa dengan sebuah stimulus sehingga secara bertahap kita makin kurang memberukan perhatian padanya. Dishabituasi adalah lawan dari habituasi yaitu sebuah perubahan didalam stimulus yang dikenal mendorong kita untuk mulai memperhatikan stimulus itu lagi. Kedua proses ini berjalan otomatis, tidak melibatkan upaya sadar sedikitpun.

Adaptasi indra adalah berkurangnya atensi terhadap sebuah stimulus tetapi bukan karena keinginan dari control alam sadar. Hal ini terjadi secara langsung didalam organ indra bukan di otak.

Berikut adalah perbedaan antara adaptasi indera dan habituasi:

Dalam adaptasi indra respon-respon berlangsung didalam organ indrawi sedangkan dalam habituasi respon-respon berlangsung di dalam otak.
Adaptasi tidak bisa diakses oleh control kesadaran, sedangkan Habituasi dapat diakses oleh control kesadaran. Adaptasi berkaitan erat dengan intensitas stimulus, sedangkan Habituasi tidak berkaitan dengan intensitas stimulus. Adaptasi tidak berkaitan dengan jumlah, lamanya, dan pengulangan pengalaman sebelumnya, sedangkan Habituasi berkaitan erat dengan jumlah, lamanya dan pengulangan pengalaman sebelumnya.

Fungsi atensi:
Atensi terbagi, kita mengalokasikan dengan bijak sumber-sumber daya atensi yang tersedia untuk mengordinasikan pengerjaan lebih dari satu tugas pada waktu bersamaan.
Kewaspadaan dan pendeteksian sinyal, merupakan upaya seseorang untuk mengawasi sembari berusaha mendeteksi penampakan stimulus target yang di inginkan. Proses atensi yang mengatur pendeteksian sinyal sangat dipengaruhioleh tingkat ekspektasi atau pengharapan akan kemunculan stimulus tertentu.
Penelusuran, melibatkan pencarian target secara aktif dengan segenap kemampuan kita, berbeda dengan kewaspadaan yang lebih pasif menunggu kemunculan stimulus. Penelusuran dapat menjadi sulit dengan adanya pengalih-pengalih, yaiyu stimuli yang bukan target yang mengalihkan atensi. untuk mengatasi hal itu kita memiliki kemampuan untuk melakukan penelusuran. Namun masalah dapat muncul jika target yang kita cari tidak memiliki cirri yang unik atau menonjol sedikitpun.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BROADBENT SELECTIVE ATTENTION THEORY

SENSASI DAN PERSEPSI